Skip to main content

Penyandang Disabilitas di Era Digital: Menyuarakan Hak melalui Media Sosial

Dalam kehidupan sehari-hari yang sangat terhubung dengan media sosial, platform ini tidak hanya menjadi tempat untuk bertukar ide, tetapi juga sebagai wadah bagi setiap individu untuk mengekspresikan pendapat mereka. Perkembangan teknologi juga memungkinkan Penyandang Disabilitas untuk memiliki akses media sosial yang mudah hingga dapat menggunakan sosial media untuk memperjuangkan hak-haknya. Meskipun demikian, masih ada tantangan yang harus diatasi, seperti keterbatasan dalam mengolah data dan fakta yang mendukung argumen mereka secara kuat. Mendukung hak-hak Penyandang Disabilitas harus menjadi fokus utama untuk memastikan suara mereka didengar dengan jelas dan dihormati di tengah-tengah masyarakat digital yang terus berkembang.

Sebagai bagian dari upaya ini, Gugus Tugas Alat Bantu Disabilitas Provinsi Bali  mengambil langkah untuk terus menyerukan hak Penyandang Disabilitas melalui lokakarya: “Membangun dan Meningkatkan Kapasitas Gugus Tugas ABD dan Penyandang Disabilitas dalam Memanfaatkan Media Sosial sebagai Sarana Advokasi Kepentingan Pemenuhan Hak Alat Bantu Adaptif bagi Penyandang Disabilitas di Provinsi Bali” yang diselenggarakan di Annika Linden Centre pada 14 Mei 2024 lalu. 

Lokakarya ini melibatkan dua narasumber yang berpengalaman dalam bidang jurnalisme dan media sosial . Salah satunya adalah Luh De Suryani seorang jurnalis Bale Bengong, portal media daring warga di Bali. Luh De berbagi tentang teknik penulisan yang menarik dengan fokus pada membangun kesadaran akan isu-isu penting. Dia menekankan pentingnya menyisipkan call to action dalam setiap tulisan untuk menginspirasi pembaca untuk bertindak dan turut serta dalam memecahkan masalah yang diangkat. 

A presentation from one of the resource persons, on the opportunities of utilising social media for Persons with Disability to voicing their rights.

Narasumber kedua adalah I Ketut Puja Astawa, yang dikenal dengan nama @hipuja di Instagram, seorang selebgram asal Bali. Puja memberikan berbagai tips dan trik untuk menjadi lebih produktif dalam pembuatan konten media sosial. Salah satu poin penting yang ditekankan oleh Puja adalah pentingnya memberikan penampilan yang unik dan menonjol untuk menarik perhatian publik. 

Kegiatan ini dikemas dengan sangat menarik dengan melibatkan lebih dari 20 peserta dari anggota Gugus Tugas dan teman-teman Penyandang Disabilitas yang aktif dalam mengkampanyekan isu-isu terkait disabilitas. 

Melalui lokakarya ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas anggota gugus tugas dan Penyandang Disabilitas untuk berperan aktif menyuarakan hak-hak mereka melalui sosial media.